Pengalaman Belajar Bahasa Inggris di Pare, Kediri: Rahasia di Balik Kampung Inggris

Bahasa Inggris pare


Waktu pertama kali mendengar tentang Pare, Kediri, saya benar-benar penasaran. Apa sih yang membuat orang-orang dari berbagai daerah rela datang ke sini hanya untuk belajar bahasa Inggris? Saya sempat ragu juga, apa mungkin dalam beberapa bulan saja bisa jago ngomong Inggris di sana? Tapi akhirnya, saya memberanikan diri untuk ikut mencoba—dan ternyata, pengalaman di Pare adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah saya buat.

Ketika pertama kali tiba, hal pertama yang langsung terasa berbeda adalah suasananya. Pare benar-benar dikenal sebagai "Kampung Inggris" bukan tanpa alasan. Hampir setiap sudut tempat ini dipenuhi dengan orang-orang yang berbicara bahasa Inggris. Bayangkan, dari pagi sampai malam, kamu bakal mendengar percakapan Inggris di warung, di jalanan, bahkan di kos-kosan. Awalnya, itu cukup bikin canggung, terutama buat saya yang waktu itu bahasa Inggrisnya masih pas-pasan. Tapi justru di situ letak magisnya! Kamu "dipaksa" untuk mulai bicara Inggris setiap hari, dan lama-lama, rasa malu itu hilang dengan sendirinya.

Salah satu hal yang paling menyenangkan dari belajar di Pare adalah metode belajarnya yang unik. Saya ingat betul, kelas pertama yang saya ikuti adalah kelas grammar. Dulu, saya selalu merasa kalau grammar itu bikin pusing, tapi di sini pengajarnya mampu menjelaskan konsep-konsep yang sulit dengan cara yang sederhana dan menyenangkan. Mereka sering menggunakan analogi yang membuat kita mudah memahami. Misalnya, untuk menjelaskan tense, mereka menganalogikan waktu sebagai garis lurus yang terbagi dalam berbagai segmen. Dengan cara ini, yang tadinya rumit jadi terasa lebih logis.

Tapi jangan salah, meskipun belajarnya menyenangkan, tantangan di Pare juga nggak sedikit. Salah satu tantangan terbesarnya adalah ketika harus berkomunikasi dengan teman-teman menggunakan bahasa Inggris penuh di luar kelas. Ada peraturan di beberapa camp (asrama) yang mewajibkan kita berbicara bahasa Inggris sepanjang waktu, dan kalau ketahuan pakai bahasa Indonesia, siap-siap saja kena hukuman. Di satu sisi, aturan ini benar-benar membantu saya untuk cepat beradaptasi. Di sisi lain, ada saat-saat di mana saya merasa frustrasi karena masih sulit merangkai kata-kata yang tepat. Tapi itulah proses belajar. Kadang kita merasa mentok, tapi ketika terus mencoba, hasilnya pasti terlihat.

Salah satu tips yang saya pelajari dari pengalaman ini adalah jangan takut membuat kesalahan. Di Pare, semua orang ada di sana dengan tujuan yang sama: belajar. Jadi, nggak ada yang akan menertawakan kesalahanmu. Justru, semakin sering kamu salah, semakin cepat kamu belajar. Saya sering kali salah mengucapkan kata atau salah menggunakan grammar, tapi teman-teman dan tutor di sana selalu dengan sabar mengoreksi. Setelah beberapa minggu, saya mulai merasakan peningkatan. Percaya atau nggak, di bulan kedua, saya sudah lebih percaya diri untuk berbicara di depan umum menggunakan bahasa Inggris.

Selain itu, lingkungan yang penuh dengan orang-orang yang juga ingin belajar bahasa Inggris menciptakan suasana kompetitif yang sehat. Kamu jadi terpacu untuk lebih giat belajar, karena melihat teman-teman di sekitarmu juga mengalami kemajuan. Ada semacam motivasi tambahan yang muncul ketika kamu melihat mereka berhasil menggunakan kata atau frasa baru yang sebelumnya sulit.

Satu pelajaran penting yang saya dapatkan di Pare adalah pentingnya praktek. Sebagus apa pun materi yang diajarkan di kelas, kalau kita nggak mempraktekkannya, kita nggak akan benar-benar menguasainya. Jadi, meskipun waktu istirahat, saya dan teman-teman sering ngobrol pakai bahasa Inggris atau sekadar tukar-tukaran kata-kata baru yang kami pelajari hari itu.

Jadi, buat kamu yang mungkin lagi berpikir untuk belajar bahasa Inggris di Pare, saya benar-benar merekomendasikan. Suasananya mendukung, metodenya efektif, dan yang paling penting, pengalaman ini akan memberikan kamu kepercayaan diri untuk berbicara bahasa Inggris dengan lebih lancar. Siapa tahu, mungkin dalam beberapa bulan, kamu sudah bisa ngobrol tanpa ragu lagi.

LihatTutupKomentar